Celoteh

Al-Qur’an menyampaikan : 56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku., redaksi ayat ini adalah negasi ‘Aku tidak menciptakan jin dan manusia’ kemudian dilanjutkan ‘melainkan’, artinya tidak ada kemungkinan lain dari tujuan penciptaan manusia, semata-mata hanya untuk menyembah Allah, lain kalau redaksi kalimatnya ‘Aku ciptakan jin dan manusia untuk menyembah-Ku’, yang artinya ada kemungkinan tujuan lain selain menyembah. Maka semua aktifitas, kelahiran, kematian, bekerja, menikah, olahraga, mendengar musik, buang air besar dan kecil, belajar, main internet, makan, bahkan dalam hal menerima bencana, sakit, miskin, semuanya dalam rangka penyembahan kita kepada Tuhan. Rasulullah berkata : “ Manusia yang beriman itu unik, kalau dia menerima karunia Allah, dia akan bersyukur, dan syukur itu mendatangkan kebaikan bagi dirinya, apabila dia mendapat musibah dia akan sabar, dan sabar itu juga akan mendatangkan kebaikan bagi dirinya”.

Konsekuensi logis dari tujuan penciptaan manusia tersebut adalah, tentunya harus ada petunjuk Tuhan bagaimana cara menyembah Dia, dan juga harus ada informasi tentang eksistensi-Nya, sifat-sifat-Nya, perintah-Nya, larangan-Nya, ucapan atau perkataan dalam menyembah-Nya, apa pandangan-Nya tentang karunia dan musibah, semua manusia punya hak yang sama dalam menerima petunjuk tersebut, bahwa manusia punya hak untuk menerima langsung petunjuk tersebut dari Tuhannya. Tidak boleh ada ‘individu terpilih’ yang menjadi ‘calo penyembahan’ terhadap Tuhan, yang menentukan si A boleh berhubungan dengan Tuhan, si B dilarang, atau orang yang memproduksi ajarannya sendiri untuk menyembah Tuhan untuk kemudian harus diikuti oleh orang lain. Misalnya Paulus menulis surat ke jemaah Galatia lalu dikatakan : “Ini firman Tuhan..”, Yacobus bikin surat : “Ini datangnya dari Tuhan, Mathius mencatat ucapan dan tingkah laku Yesus lalu menyatakan : “Ini firman Tuhan..”. Semua pernyataan manusia yang merasa mendapat wangsit, ilham, Ruh Kudus, kemudian menulis surat ataupun catatannya sendiri harusnya tertolak karena bertentangan dengan tujuan penciptaan manusia tadi yaitu : semua manusia tanpa kecuali diciptakan semata-mata hanya untuk menyembah Allah. Maka syarat pertama keaslian suatu firman Tuhan adalah : langsung datangnya dari Tuhan itu sendiri yaitu baik isi maupun redaksinya merupakan ‘produk’ dari Allah.

Leave a comment